Kisah Pengemis Kaya: Tinggal di Hotel Mewah, Naik Land Cruiser
Cerita tentang pengemis jalan-jalan menggunakan Land Cruiser dan
tinggal di hotel mewah saat ini sudah bukan hal yang mengejutkan lagi.
Baru-baru ini Nanyang Business Daily di China membuat laporan tentang bagaimana para pengemis 'senior' menjalani kehidupan mewah mereka.
Para pengemis berpengalaman ini berbelanja di butik dan toko yang
menjual barang-barang mewah. Penghasilannya, mencapai sekitar US$ 14.000
(Rp 167 juta).
Seorang fotografer Nanyang mengikuti tiga pengemis senior di
Zhengzhou, China secara diam-diam. Dia membuat penemuan-penemuan
mencengangkan tentang gaya hidup mewah mereka.
Hasil temuan yang dibuat kolase foto di harian Nanyang
berjudul 'Kehidupan Sehari-hari Pengemis Profesional China' itu telah
menjadi viral. Berita foto itu bahkan memicu perdebatan tentang
moralitas memberi sedekah kepada pengemis atau menyumbangkannya ke badan
amal resmi.
Disebutkan, sebuah 'keluarga pengemis' memulai hari mereka dengan makan hamburger untuk sarapan di sebuah restoran cepat saji.
Kemudian makan daging sapi dan minum bir untuk makan siang. Mereka
juga makan semangka dan es loli sebagai camilannya. Dan yang paling
mengejutkan, keluarga pengemis itu makan malam di restoran mewah di
hotel bintang lima.
Laporan itu mengatakan keluarga pengemis itu juga membeli barang-barang mewah branded seperti Cartier.
Nanyang Daily melaporkan seorang pengemis senior bisa mendapatkan
antara 2.000-3.000 yuan (Rp 3,9-5,8 juta) per hari. Jika ditotal dalam
sebulan mereka mendapat penghasilan sekitar US$ 14.460 (Rp 173 juta).
Belum lama ini Beijing News juga membuat laporan dan foto seorang pengemis dengan tumpukan uang di kantor pos.
Si pengemis tengah menghitung tumpukan uang kertas pecah 1 RMB yang
diduga hasil mengemis di kota-kota China. Uang itu dihitung sebelum
dikirim ke kampung halamannya di provinsi Jiangsu, melalui kantor pos.
Menurut salah satu karyawan kantor pos yang minta identitasnya
dirahasiakan, pengemis itu rutin mengirim uang selama
bertahun-tahun. "Uang itu dipakai untuk biaya kuliah tiga anaknya dan
membangun dua rumah di kampungnya"